Kamis, 26 Februari 2015
Pagelaran Seni Bertemakan Lingkungan
Pada hari ini Jum'at tanggal 27 Februari 2007 dimulai Pukul 08.00 Wib di SMP Negeri 1 Sitiung dilaksanakan acara PAGELARAN SENI BERTEMAKAN LINGKUNGAN. Sebagai Pengisi acara Siswa siswi SMP Negeri 1 Sitiung yang sangat berbakat dalam berbagai bidang seni seperti Tari, Stand up komedi, Puisi dan Teater. Pagelaran Seni ini didukung sepenuhnya oleh Kepala Sekolah, Majelis Guru, Pegawai dan Komite Sekolah. Semoga Acara pada hari ini Lancar dari awal sampai akhir.
Minggu, 15 Februari 2015
BATU HIJAU (ASAL MULA NAGARI BATU RIJAL)
Foklor Peraih Juara I tingkat Kabupaten Dharmasraya
BATU HIJAU
(ASAL MULA NAGARI BATU RIJAL)
Oleh : Rezki Ariyandi
Nagari Batu
Rijal adalah sebuah wilayah yang terletak di kecamatan Padang Laweh, kabupaten
Dharmasraya. Nagari ini memiliki lima wilayah kejorongan. Kelima wilayah
tersebut yaitu jorong Batu Rijal, jorong Aur Kuning, jorong Sei Atang, jorong
Moro Bangun, dan jorong Moyo luhur. Masyarakat Jorong Batu Rijal, jorong Aur
Kuning, merupakan penduduk asli daerah ini, sedangkan masyarakat jorong Sei Atang, jorong Moro bangun, dan
jorong Moyo Luhur merupakan penduduk yang didatangkan oleh pemerintah melalui
program transmigrasi pada tahun 1977.
Masyarakat
nagari Batu Rijal hidup berdampingan, saling kerja sama, saling membahu untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Walaupun ada perbedaan di antara
keduanya, mereka bisa saling menghormati perbedaan itu, saling memahami satu
sama lain sehingga terbentuk hubungan
masyarakat yang harmonis.
Batu Rijal
sebelum menjadi nama sebuah nagari merupakan nama sebuah kejorongan yang
terletak berdekatan dengan aliran Sungai Batang Hari. Sebagai daerah, Batu
Rijal dinyatakan sebagai daerah kejorongan pada bulan Oktober 2003. Dengan
adanya pemekaran wilayah pada bulan Desember 2009 Batu Rijal resmi menjadi sebuah
nagari.
Asal mula nama
nagari Batu Rijal diambil dari adanya suatu keajaiban yang ada di Sungai Batang
Hari. Menurut sejarahnya dari datuk-datuk dan dari nenek-nenek, dahulu di
Sungai Batang Hari ada dua buah batu yang sangat besar. Kedua buah batu
tersebut bukanlah batu biasa. Keduanya berbentuk mirip manusia. Batu yang satu
mirip patung seorang laki-laki dan yang satunya lagi mirip patung seorang
perempuan. Jadi, kedua buah batu tersebut berbentuk sepasang patung manusia
yang berdiri berjajar separuh badan, dengan kedua kaki terendam di dalam air
yang keduanya berjajar berdiri tegak di tengah-tengah sungai seolah-olah sedang
menjaga sungai.
Kedua buah
patung batu tersebut memiliki warna hijau seperti lumut. Warna hijau lumut tersebut tidak
pernah berubah meskipun ada pergantian pasang surut Sungai Batang Hari. Bila
tertimpa cahaya matahari warnanya seolah-olah memancarkan warna tersendiri
sehingga memberikan kesan rasa damai badi orang yang memandangnya.
Selain itu,
ada keajaiban lain yang ditunjukkan oleh kedua batu itu. Keajaibannya yaitu
batu tersebut selalu kelihatan dengan besar yang sama walaupun Sungai Batang
Hari dalam keadaan banjir pada musim hujan. Begitu juga sebaliknya, jika Sungai
Batang Hari surut pada musim kemarau kedua batu tersebut besarnya selalu sama.
Konon kabarnya
kedua batu tersebut muncul sebagai jelmaan dua orang pelayan saudagar kaya raya
yang sedang berlayar di sungai. Dahulu kala berlayarlah sebuah perahu milik
seorang saudagar yang sangat kaya menuju ke hilir tepatnya menuju ke kerajaan
Jambi. Dalam perjalan tersebut pelayan saudagar yang terdiri dari sepasang
suami istri dituduh mencuri perhiasan.
Waktu itu,
berhubung hari sudah sore hari, kapal dihentikan karena istri sudagar mau
membersihkan diri. Lagi pula sudah
beberapa hari dalam perjalanan kapal juga belum pernah berhenti. Sebelum mandi
istri saudagar meminta pelayan yang perempuan untuk menyiapkan baju pengganti.
Sewaktu istri saudagar mau berganti pakaian, perhiasan yang berupa peniti emas
yang menempel di pakaian hilang satu. Maka yang menjadi tertuduh yaitu pelayan
perempuan yang menyiapkan baju tersebut. Akhirnya masalah tersebut sampailah ke
telinga saudagar.
Beranglah
saudagar mendengar penuturan istrinya. Maka pelayan yang tadi dituduh
dihadapkan pada saudagar.
“Sebagai hukuman, karena engkau telah mencuri
perhiasan istriku, maka kamu beserta saumimu tidak akan saya beri upah selama
satu bulan. Upahmu berdua sebagai ganti perhiasan Tuan puterimu”, Kata
saudagar.
Bagaimana pun
saudagar menuduh dirinya, pelayan yang dibela oleh suaminya tidak mau mengakui
karena merasa tidak pernah mengambil perhiasan tersebut. Hal itu semakin
membuat berang saudagar.
“Pengawal....! Keluarkan keduanya dari kapal ini”. Perintah
saudagar.
Maka pengawal tak dapat berbuat apa-apa kecuali
menuruti perintah majikannya untuk
mengeluarkan kedua pelayan dari kapal,
sebagai bentuk hukuman yang harus diterimanya. Pengawal pun melaksanakan tugas
majikannya dengan tunduknya. Dengan dipaksa kedua pelayan tadi disuruh keluar
dari kapal. Sebelum keluar dari kapal si istri
pelayan sambil berurai air mata dengan sedihnya dia bersumpah.
“Jika memang
benar Saya yang mengambil perhiasan Tuan Putri, maka kami berdua akan tenggelam
di sungai ini. Tapi jika tuduhan Tuan Putri itu tidak benar kami akan menjadi
penghalang perjalanan Tuanku”, Kata pelayan.
Tak lama
berselang setelah pelayan mengucapkan sumpahnya datanglah hujan badai yang disertai
dengan angin kencang. Langit sore nyang sudah gelap menjadi semakin gelap pekat
menghitam. Dengan cuaca seperti itu saudagar kaya tersebut tidak berani
melanjutkan perjalanan. Mereka malam itu berhenti semalam di sungai.
Setelah keesokan harinya, sewaktu terbit
fajar, matahari bersinar dengan terang, berlayarlah kapal saudagar menuju hilir. Baru beberapa
kayuh saja kapal tadi sudah terhadang oleh dua buah batu besar yang bentuknya
mirip sepasang manusia. Batu itu warnanya kehijauan. Kedua batu besar tersebut
seolah-olah menghadang perjalanan kapal saudagar. Dengan bersusah payah kapal
saudagar itu melewati dua buah batu tersebut.
Konon kabarnya
ketika nenek moyang dahulu membuka daerah pemukiman baru, karena melihat di
tengah sungai ada batu besar berbentuk sepasang manusia yang warnanya kehijauan
maka daerah itu diberi nama kampung Batu Hijau. Lama kelamaan orang menyebutnya
dengan nama Batu Rijal. Rijal diambil dari bahasa Arab yang artinya kuat,
kokoh. Jadi Batu Rijal artinya batu yang kuat.
Keajaiban batu
tersebut lama kelamaan menghilang. Hilangnya batu tersebut menurut ceritanya
setelah terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh warga pendatang karena
masalah sengketa tanah perbatasan. Sejak peristiwa itulah konon kabarnya kedua
batu tersebut lenyap begitu saja, tak seorang pun mengetahui kemana perginya.
Masyarakat
Batu Rijal sekarang masih menyimpan cerita legenda Batu Hijau tersebut. Masyarakatnya hidup
dengan tenang, tentram, saling bahu membahu untuk membangun nagari. Mayoritas
penduduknya dengan mata pencaharian dari berkebun sawit dan karet serta bertani
bekerja keras membangun ekonomi guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Nagari Batu Rijal saat ini ada beberapa
suku, yang artinya ada beberapa kelompok masyarakat yang dinamakan suku. Nama
suku-suku yang ada di nagari batu Rijal yaitu suku. Melayu, Patopang Tigo Nini,
Caniago, Piliang, dan Mandahiliang. Selain itu
jumlah penduduknya semakin lama semakin berkembang. Dahulu penghuninya
bisa dihitung dengan jari. Sekarang, menurut catatan di kenagarian tahun 2012,
untuk jorong Batu Rijal terdiri dari 71
kepala keluarga dengan jumlah penduduk 243 orang. Jorong Aur Kuning terdiri
dari 77 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 276.
Perkembangan
daerah sangat pesat. Infrastruktur sudah bagus. Ekonomi juga baik, walaupun
dulu pernah dinyatakan sebagai daerah terisolir. Sejak adanya pemekaran wilayah
kabupaten Dharmasraya Batu Rijal menggeliat untuk sejajar dengan daerah lain.
Hanya satu kendala saat ini, yaitu kurang lancarnya hubungan dengan kecamatan
Padang Laweh, karena terpisah oleh Sungai Batang Hari. Jika ada urusan ke
kecamatan harus menyeberangi Sungai
Batang Hari. Penyeberangan hanya menggunakan motor boat.
KUMPULAN PUISI TENTANG ALAM
ALAMMU
NAFASMU
Kutatap rumput hijau, tersenyum
Kutatap pohon rindang, melambai
Kutatap kolam bening, beriak
Kutatap kembang, merekah
Semua menyapa ramah
Andai tak ada lagi sampah berserakan
Tak lagi ada bunga yang layu di taman
Tak lagi ada tanah kosong tersisa
Di sanalah damai kau jumpa
Dan nafas makhlukpun lega
Tanpa asap yang mengotori udara
Tanpa pengrusakan alam yang
semena-mena
Tanpa pepohonan yang ditebang liar
Tanpa aliran air kotor di mana-mana
Alam terjaga dengan cinta manusia
Bersama hijaunya daun tercipta O2
Bersama teduhnya hutan teduhkan jiwa
Udara yang bersih penuhi jagat
Harapan dunia ntuk tetap terjaga
Di sanalah alammu bernafas lega
Kawan,
Mari kita jaga sekitar
Kita isi kekosongan lahan
Kita buang sampah di tempatnya
Kita manfaatkan yang masih bisa
berguna
Demi alam yang kau cinta
Demi helaan nafas yang kau tarik
Demi hidup dan kehidupan
Untuk kita semua
Karna alammu adalah nafasmu
(September 2014)
SMPN SATU
SITIUNG
Suasana rindang nan syahdu
Menjadi saksi aktifitas kami
Pagi hari warganya hilir mudik
Namun tetap peduli dengan sekitarnya
Sasana heningpun tecipta
Antara pohon dan bangku taman
Tiada lagi rongga tersisa
Untuk biarkan percuma
Saat siang terik menjelang
Ingin kulepas lelah belajar di
hamparanmu
Tiupan angin menyejukkan hati
Indahnya bunga-bunga nan tertata
Unjukkan damai bagi penghuninya
Nuansa asri yang dibawa serta
Gambaran sekolahku penuh suka cita
(Koto Agung, 2014)
SEKOLAHKU
Kala kerindangan meneduhi wajahmu
Semilir bayu tenang bertiup
Satu-satu dedaunan berbisik
Dalam teduh , seteduh waktu itu
Lewat teriknya mentari siang
Pucuk beringin sampaikan pesan
Sampaikan damai nan panjang
Peneduh sang pencinta
Di bawah teduhnya pepohonan
Ada canda nan riang
Gelak ria dalam tawa
Gambaran ceria pemiliknya
Sekolahku ,
Wajah asrimu kan kurindu
Kubawa serta dalam impian
Membawaku kembali esok
(Januari, 2014)
CERITA
ALAMKU, KAWAN
Dulu........., kawan
Di belakang rumahku ada kali kecil
Batu hitam di dasarnya terlihat jelas
Airnya jernih mengalir deras
Ikan yang berenang terlihat tenang
Di sanalah penduduk mandi
Dulu.........., kawan
Di depan rumahku ada bukit hijau
Pepohonan gagah menopang langit
Udaranya sejuk membuat nyaman
Kicauan burung di sana terdengar
ramah
Menyapa petani nan turun ke sawah
Dulu........., kawan
Jalanan di samping rumahku begitu
tenang
Sesekali terdengar sapaan akrab
Dari bibir orang yang berpapasan
Saling tanya dan bersalaman
Begitu tulus tanpa paksaan
Namun, kawan
Kini, kali di belakang rumahku tak
lagi jernih
Air yang dulu deras kini enggan
mengalir
Saratnya lumpur yang ia bawa
Seberat luka yang ia derita
Ikan yang dulu berenang tenang
Menghilang entah kemana
Bukit hijaupun tak ada lagi
Kini, yang tanpak hanya hamparan
kikisan
Galian batu dan tanah di mana-mana
Pohon tumbang membawa petaka
Tumpukan tanah telah ratakan sawah
Petanipun kehilangan daya
Bumi kita seakan murka
Kicauan burungpun ditelannya
Jalananpun terdengar berisik
Kini, deru kendaraan sirnakan sapaan
Asapnya menyesakkan nafas
Para pengendara juga enggan saling
menyapa
Bergegas , entah dikejar siapa
Sisakan polusi ntuk sesaat
Lalu berulang, tanpa terhitung
Dan bumi kitapun semakin pengap
(Sungai Duo, AFN 2014)
TANAMAN OBAT KELUARGA DAN MANFAATNYA
1. Temulawak (Curcuma
xanthorhiza roxb)
Manfaat temulawak untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung
dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah,
mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan
meningkatkan daya kekebalan tubuh.
2. Kunyit
Manfaat kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Bermanfaat juga sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti
mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan
kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Keji Beling
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh.”
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta
unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan
glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu
ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain
direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari
dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk
mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara
mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Demikian
pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag.
4. Sambiloto
Bermanfaat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel
kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide,
menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4). Andrographolide
yang terkandung memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti
mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.
5. Handeuleum
(Graptopthyllum pictum [L.] Griff)
Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci
bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½
gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan
dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari.
Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
6. Jahe
Mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang
bersifat sebagai antioksidan, sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Bermanfaat
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh, masuk angin, sakit kepala, sakit kepala sebelah,
mabuk kendaraan dan param untuk anggota badan yang terkilir.
7. Tempuyung (Sonchus
arvensis L)
Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Membuat
batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan
menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau
urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya
larut dan hanyut keluar bersama urine.
8. Bawang putih (Allium
sativum)
Bermanfaat mengobati flu dan batuk, menurunkan kadar kolesterol tinggi,
mencegah dan mengobati kanker perut, kanker usus besar, penyakit darah tinggi
dan jantung.
9. Belimbing Wuluh
Buahnya bermanfaat untuk gusi berdarah, sakit gigi, disamping buah daun
belimbing wuluh bisa digunakan untuk param sakit rematik, penyakit kulit, dan
juga bermanfaat untuk jamu pegel linu.
10. Beluntas
Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan
bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang
telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun
beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan.
11. Brokoli
kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk
Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan segelas susu, dan
brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti
gandum Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis,
dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan.
Meningkatkan daya kerja otak.
12. Daun Dewa
Manfaat Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang
mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah,
stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan
membersihkan racun. Mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan.
Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita,
pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah, tumor, kutil dan kanker.
13. Ciplukan (Physallis
angulata Linn. Atau physallis minima Linn)
Bermanfaat dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok,
Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok,
Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
14. Jambu Biji
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut),
Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru dan jus
jambu biji bisa untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah.
15. Jeruk Nipis
Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan,
Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit
tenggotokan. Bau harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya,
bila ditahan di dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak
sedap dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan
kuman. jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit,
ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara
serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe,
flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa
sakit), mimisan, dan radang hidung.
16. Kencur
Bermanfaat mengobati Influenza pada Bayi, Menghilangkan lelah, minuman
kesegaran, radang lambung, batuk dan melancarkan haid.
17. Daun Kemangi
Konsumsi lalap kemangi secara rutin dapat mencegah bau mulut, daun
kemangi atau sari daun kemangi dapat menyembuhkan penyakit
diare, gangguan pada vagina, nyeri payudara, hingga mengatasi batu ginjal dan
albuminaria. Daun kemangi terbukti berkhasiat ampuh mengatasi keluhan flu,
diare, sakit kepala, cacingan, sembelit. Selain itu, penelitian tersebut juga
membuktikan manfaat daun kemangi untuk mengobati perut kembung, maag,
badan lesu, masuk angin, hingga mengatasi kejang. Aroma dari daun kemangi juga
dapat digunakan sebagai obat nyamuk.
Langganan:
Postingan (Atom)